Senin, 16 Februari 2009

Eksploitasi Anak

Dunia kesehatan di Indonesia baru-baru ini seolah-0lah kembali tergoncang dengan munculnya seorang anak yang tiba-tiba mempunyai kekuatan ghaib dapat menyembuhkan penyakit. Fenomena ini sebetulnya hal yang wajar dan bukan hal yang baru dalam dunia kesehatan di Indonesia. Karena dalam dunia kesehatan di Indonesia memang terdapat dua macam cara pengobatan penyakit. Dalam mengobati penyakit seseorang terdapat dua macam cara yaitu cara medis dan pengobatan alternatif. Pengobatan alternatifpun terbagi menjadi dua yaitu pengobatan herbal dan pengobatan mistis. Dari dua cara pengobatan tersebut yang paling digemari masyarakat Indonesia adalah pengobatan alternatif karena disamping murah biayanya juga tidak harus ke rumahsakit yang prosesnya berbelit-belit dan biayanya juga sangat mahal sehingga sangat sulit untuk dijangkau oleh masyarakat.
Dari masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah kesehatan masyarakat Inonesia sangat ini bisa dikatakan sangat memprihatinkan. Masyarakat sangat susah sekali memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai dengan biaya yang murah. Sehingga munculnya dukun cilik seperti Ponari di Jombang oleh sebagian masyarakat kecil bisa menjadi solusi bagi mereka untuk mencari kesembuhan walaupun mereka harus berdesak-desakan dengan ribuan manusia, bahkan sampai ada yang meninggal mereka tetap tidak peduli. inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah dan para wakil rakyat di senayan. Seharusnya mereka para wakil rakyat tidak hanya duduk manis dan menerima gaji yang berjuta-juta tanpa memperhatikan rakyat kecil yang memilih mereka yang hidup susah dan minim pelayanan kesehatan.
Jika kita melihat efek dari munculnya dukun cilik Ponari dari sisi lain, tentu kita akan mendapati suatu ketimpangan atau penghilangan hak-hak anak. Ponari muncul menjadi dukun cilik tersebut tentu sangat menguntungkan bagi sebagian kalangan, baik keluarga, pamitia, maupun sebagian masyarakat. tetapi di sisi lain juga merugikan hak-hak anak. Dalam hal ini Ponari menerima perlakuan yang tidak seharusnya ia lakukan. Ponari sebetulnya ia menjadi korban perlakuan secara tidak adil dari orang dewasa disekitanya. ia harus melayani ratusan bahkan ribuan manusia yang ingin berobat padanya, sehingga haknya sebagai anak terhilangkan. ia kehilangan haknya untuk bermain, haknya untuk belajar, dll karena ia harus melayani ribuan masyarakat tiap harinya.
jika ini dibiarkan tentu nasibnya Ponari kedepan akan suram dan ia dalam pendidikannya kedepan sangat dirugikan oleh orang-orang disekitarnya. inilah yang harus menjadi perhatian masyarakat. jadi jangan sampai munculnya anak seperti ponari tadi dimanfaatkan oleh orang dewasa demi memperolah keuntungan materi semata, tetapi biarkanlah ia menikmati masa-masa anak-anak yang nyaman dan penuh edukatif. seandainya ia mempunyai kekuatan yang lebih biarkanlah ia gunakan untuk menolong orang lain sesuai dengan keinginannya agar ia tidak kehilangan haknya sebagai anak. Dengan tetap memperhatikan kesehatan anak baik fisik maupaun psikis anak, maka ia nantinya anak bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan yang harus dilaluinya.
jadi bagi orang dewasa jangan hanya mementingkan kepentingan dia sendiri, tetapi pikirkan juga bagaimana anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal agar ia nanti orang yang berhasil dalam segala hal, tetapi ia juga tidak kehilangan hak sebagai anak.

Minggu, 15 Februari 2009

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini merupakan lembaga pendidikan anak usia pra TK. Dalam pendidikan anak usia dini yang di ajarkan adala pengenalan terhadap anak baik terhadap pergaulan anak sebaya maupun dengan sistem pendidikan paud itu sendiri. dalam pendidikan anak usia dini hal yang perlu dipahami oleh orangtua adalah dalam perkembangan anak usia pra TK sangat memerlukan kasih sayang baik dari orangtua maupun dari pengasuh anak.
Jika kita perhatikan dari segi metode pembelajaran anak usia dini hampir mirip dengan pendidikan taman kanak-kanak. Dalam pendidikan TK anak di ajarkan do`a-do`a, sopan santun terhadap orangtua, dll. Begitu juga dalam Pendidikan anak usia dini juga diajarkan hal-hal seperti itu, namun yang membedakan antara pendidkan anak usia dini dengan TK dalam segi metode adalah metode pendekatan terhadap anak. Dalam pendidikan anak usia dini sangat memerlukan kesabaran yang ekstra karena disamping faktor usia anak juga pengasuh harus memperhatikan kondisi psikologi anak. Karena kondisi psikologi anak dalam usia ini sangat peka terhadap kondisi orang yang didekatnya.
dalam pendidikan anak usia dini terdapat beberapa aturan yang harus dipenuhi oleh pengasuh maupun orangtua anak. Biasanya aturan-aturan tersebut dipampang dalam tempok ataupun grafiti yang ditulis dalam ruangan lembaga pendidikan tersebut. jJka orangtua memperhatikan hal-hal tersebut, maka diharapkan perkembangan anak bisa maksimal dan anak bisa memperoleh pendidikan yang layak sesuai dengan usianya.
Namun ironisnya kadang orangtua kurang memperhatikan hal-hal tersebut dan kadang-kadang pendidikan anak menjadi tanggungjawab pengasuh. Seolah-olah pandidikan anak menjadi tanggungjawab pengasuh maupun pengelola lembaga pendidikan tersebut. Sekarang yang harus menjadi perhatian orangtua adalah orangtua menyadari bahwa pendidikan anak merupakan tanggungjawab orangtua dan orangtua juga harus memahami bahwa pengasuh dan pengelola hanyalah sebuah lembaga yang berusaha mengarahkan pendidikan anak agar pendidikan anak sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Dengan adanya kesadaran dari orangtua terhadap pendidikan anaknya, maka tentunya orangtua akan berusaha mengimbang antara pendidikan yang diberikan lembaga pendidikan dengan pendidikan maupun asuhan terhadap anak ketika dirumah. Jika anak mendapatkan pendidikan dan perhatian yang sama ketika anak di PAUD maupun dirumah, maka anak akan mengalami perkembangan yang optimal dan akan akan selalu merasa aman, nyaman, dan merasakan penuh rasa kasihsayang dari orang-orang disekitarnya. sehingga pendidikan anak akan bisa berjalan sesuai dengan tahapan perkembangannya dan anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan bisa menjadi anak yang cerdas, taat, dan harapan orangtua menjadikan anaknya anak yang sholeh yang berbatki kepada orang tua bisa terlaksana. amin.